Tuesday, October 15, 2019

Pseudobulbar.

"Is it just me, 
or is it getting crazier out there..?


Sepenggal kata-kata dari film Joker yang dimainkan dengan sangat apik oleh Joaquin Phoenix. Well, bisa dibilang saya suka dengan film Joker yang ini. Alur ceritanya bagus, akting sang pemeran utama oke, banyak sekali quotes yang terdengar enak, dan lain-lain. 

Meskipun Joker bisa dibilang cukup psycho, namun masih dalam batas wajar, haha. Maksudnya, dia berbuat jahat hanya terhadap orang yang jahat kepadanya. Ya semacam dendam.

Saya sedikit depresi melihat film Joker ini. Tapi bukan depresi yang parah atau bagaimana gitu ya. Hanya tegang dan seperti takut sendiri melihat beberapa adegan yang sadis. Dan bertanya-tanya "Waduh, setelah ini Joker akan berbuat apa yah..?". 

Namun sebenarnya bukan itu yang ingin saya bahas. Melainkan penyakit yang diderita oleh Joker, yaitu Pseudobulbar. Gangguan emosi yang bisa membuat diri menangis ataupun tertawa tanpa sebab. Tanpa kenal waktu, dan dimanapun. Biasanya tidak bisa dikendalikan, alias tidak bisa dipaksa untuk berhenti. Dulu saya sempat tau sih, memang ada penyakit seperti ini. 

Penyakit ini terjadi akibat kerusakan pada korteks prefontal, yaitu area pada otak yang biasanya dapat mengendalikan perubahan emosi. Jika sudah kambuh, maka penyakit ini harus diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan khusus. Dan itu bisa dalam jangka yang panjang, bahkan seumur hidup. Duh, kasian ya? 😖

Kebayang tidak sih, dikala sedang ada duka cita atau sedang berada disuatu pemakaman, tiba-tiba malah tertawa terbahak-bahak. Lalu dilain waktu, saat sedang melihat pertunjukan komedi justru malah menangis depresi. 

But overall, film Joker ini memang patut diacungi jempol. Karena membuat kita yang menonton, ikut merasakan kesedihan yang dideritanya. Dan ikut bahagia juga dikala Joker sedang merasa puas atas kemenangannya. 

Joaquin Phoenix, standing applause for you! 💗 

Love,
Girl With An Attitude






No comments: