Tuesday, August 6, 2019

Menonton Goro Goro


Minggu siang kemarin, saya beserta suami dan ayah saya menonton pergelaran teater di Taman Ismail Marzuki. Dikarenakan Teater Koma menyajikan pertunjukan yang diberi tajuk "Goro Goro". Sudah sejak bulan Juli saya membeli tiketnya, karena saya tau apabila Teater Koma yang mengadakan pertunjukan, sudah pasti bagus dan menyenangkan. 

Kami sengaja memilih hari Minggu, karena hanya pada hari itu pertunjukan teater ada yang siang hari. Sementara hari Senin - Sabtu hanya ada pada malam hari. 

Pertunjukan dimulai pukul 13.30 WIB teng! Oh ya, dikarenaka tiket Goro Goro ini sudah banyak laku, maka kami mendapatkan kursi diurutan balkon. Tapi ternyata enak loh, karena bisa melihat dengan lebih jelas dari atas. 

"Pertunjukan belum mulai saja, panggung sudah terlihat keren!", ujar salah satu penonton yang duduk tidak jauh dari saya. 😊






Berikut saya berikan sinopsis yang asli dari website Teater Koma, ya :

Semar dan Togog turun ke marcapada dan ditugaskan menghamba kepada raja-raja di sana. Semar menjadi panakawan para ksatria yang membela kebenaran. Sedang Togog menghamba kepada para raksasa penyebar kejahatan.

Nasib mereka sangat berbeda. Semar sangat dihormati oleh para ksatria yang dibimbingnya. Pendapat dan nasehatnya dituruti. Sedangkan Togog, oleh para raja angkara, nasehatnya kadang didengar, lebih sering disepelekan.

Kini, Semar mengabdi kepada Raja Medangkamulyan, Prabu Srimahapunggung. Togog menghamba kepada Raja Raksasa Kerajaan Sonyantaka, Prabu Bukbangkalan.

Ketika Medangkamulyan panen padi melimpah-ruah, Sonyantaka malah diserang paceklik, maka Bukbangkalan pasang rencana merampok Medangkamulyan. Meski dicegah Togog, niatnya itu tetap dilaksanakan. Di tengah jalan, Bukbangkalan juga bersekutu dengan Batara Kala.



Pertunjukkan berjalan selama 4 jam, namun tidak lupa pada pukul 16.00 WIB, sempat ada waktu istirahat selama 10 menit. Sehingga penonton sempat pergi ke toilet, sholat dan membeli cemilan. 

Tepat pukul 17.30 WIB pertunjukan selesai. Sontak penonton berdiri dan bertepuk tangan semua. Semua tampak puas dengan sajian Teater Koma. 

Tokoh favorit saya pribadi adalah Batara Kala. Meskipun digambarkan sebagai sosok raksasa yang seperti monster, namun karakter nya sangat kuat dan lucu, hehe. Apalagi kata-kata yang sering dilontarkan saat menggoda mangsanya, "Otok otok..otoook...", hahaha lucu!

Seperti biasa Teater Koma never failed me! Sejak 42 tahun berdiri, Nano Riantiarno beserta istri selalu menyajikan pertunjukan yang spektakuler dan mempunyai alur cerita yang bagus. Terkadang random saja, bisa mengenai Mahabarata, cerita mengenai binatang, bahkan mengenai demonstrasi. 
Hebat yah?!

Jika kalian ingin mengetahui tentang Teater Koma, bisa cek ke website ini ya : 

Love,
Girl With An Attitude







No comments: