Trippin to Yogyakarta!

Hello again!

Jadi, minggu lalu saya dan suami liburan ke Yogyakarta selama 3 hari 2 malam. Karena memang sudah kebiasaan kita, minimal setahun sekali liburan dong sekalian refreshing, hehe. Nah, untuk itinerary nya, saya sedikit mengintip itinerary dari salah satu blogger favorit saya, Andra Alodita. Mau tau selama di Yogyakarta kita main ke mana saja?

                                                      

Kita tiba di bandara Adisutjipto International Airport pada tanggal 8 April 2018 sekitar pukul 07.00 pagi. Yes, kita memang sengaja pilih penerbangan pagi, agar bisa puas menikmati moment dari pagi. Dari bandara, kita langsung menuju guest house kita, Wabisabi Jogja di daerah Taman Siswa. Wah, guest house kita sangat nyaman dan rapih sekali. Saya akan buat artikel terpisah ya untuk membahas guest house tersebut ☺

Dikarenakan hari masih sangat pagi, jadi setelah kita menaruh koper dan tas di guest house, kita langsung cus ke daerah Sleman untuk sarapan di Cafe Brick. Cafe nya lucu dan sangat Instagrammable. Karena bentuknya persis seperti bangunan tua di Inggris. Dekorasi nya juga menggemaskan, hehe.

Setelah sarapan, kita langsung menuju ke Fort Vredeburg Museum. Benteng/museum Belanda ini tiket masuknya hanya Rp. 3000,- saja! Wah, saya senang sekali ke museum seperti ini. Karena kita bisa tau sejarah dan foto-foto mengenai masa penjajahan Belanda. Dengan tiket yang sangat murah, saya rasa tempat seperti ini patut untuk dikunjungi. Didalam wilayah benteng tersebut juga ada coffee shop yang bernama Indische Koffie. Yang dimana  settingannya sangat klasik! 

Setelah kurang lebih 2,5 jam kita berada di benteng tersebut, kita beralih ke Malioboro untuk cuci mata sekaligus belanja batik untuk orang tua saya, haha. Tapi jujur, saya tidak terlalu menikmati jalan berlama-lama di Maliboro, karena sudah sangat ramai sehingga tidak nyaman. Pedagang kaki lima semakin banyak. Kemacetan pun sudah mengisi jalanan didepan Malioboro. Sekitar 6 tahun lalu, keadaan disana masih belum seperti itu. Oh ya, dan sekarang becak sudah ada yang menggunakan mesin alias motor. Hmm, jujur saya lebih senang dengan becak tradisional alias becak dayung. Karena justru itulah ciri khas nya dari Yogyakarta. 

Saat makan malam, kita sempat mampir ke Move On Cafe didaerah Prawirotaman. Pizza dan Salad yang kita pesan sangat enak! Dan tidak lupa saya memesan Kiwi & Taro Gelato. Nyam!

Sekitar pukul 20.30 kita sudah kembali ke guest house, karena kita super duper capek! Haha. 

---------------------------------------

Hari kedua, setelah kita sarapan di guest house, kita langsung pergi menuju Sleman lagi. Kali ini tujuan kita ke Taman Agrowisata Bhumi Merapi. Disana kita puas memberi makan kelinci dan kambing. Gemes banget! Tiket masuknya Rp. 20.000, dan untuk membeli wortel Rp 5000,-. Begitu pula harga satu botol susu untuk diberikan ke anak-anak kambing. Karena hari itu adalah hari Senin, maka tempat wisata tersebut cukup sepi. 

Puas bermain-main dengan kelinci, kambing dan domba, kita beranjak menuju Museum Ullen Sentalu. Namun sangat disayangkan, saat kita tiba disana ternyata museum tersebut tutup pada hari Senin. Karena jam sudah menunjukan hampir saatnya makan siang, kita langsung beranjak saja ke Warung Kopi Klotok di KM 16. 

Tiba disana, ramai nya luar biasa! Ya jelas saja, karena saatnya makan siang, haha. Tapi saya tidak menyesal datang ke tempat tersebut. Karena semua nya enak! Favorit saya adalah sayur lodeh, telur krispy, kopi susu, dan pisang goreng. Suami saya sampai nambah 2 porsi loh, hehe. Saat bayar, ternyata total semuanya hanya Rp. 69,000,-! Waw, sangat terjangkau. Suasana nya sendiri menurut saya sangat santai. Karena warung kopi tersebut terletak ditengah sawah dan udara nya sejuk sekali. Saya melihat ada banyak poster dipenuhi oleh beberapa tanda tangan artis yang pernah mampir ke tempat tersebut. Ternyata sudah sangat populer yah warung kopi klotok nya, hihi.

Setelah kenyang dan puas, kita memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta. Karena kita ingin bertemu dengan salah satu teman suami saya yang memang sudah lama tinggal di Yogyakarta. Namun, sebelum mampir ke tempat Anne, teman suami saya, kita sempat ke Coklat Monggo untuk sekedar minum teh dan makan coklat, hehe. 

Sekitar jam 20.00, kita mampir ke Alun-Alun Selatan untuk naik becak dayung yang nyala-nyala, hehe. Lucu sekali loh kita mendayung sendiri. Tapi menurut saya cukup mahal ya, masa hanya satu putaran dikenakan biaya Rp. 30.000,-. Huhu!

-----------------------------------

Hari terakhir di Yogyakarta! Jadi setelah check out dari guest house, kita langsung menuju ke Via Via Resto untuk sarapan. Lokasi ini persis seperti di Bali, karena banyak sekali turis bule. Namun sayang saya tidak sempat mengambil foto. Nah, setelah sarapan, kita mampir ke Bakpia Pathok 25 untuk membeli beberapa oleh-oleh. Haha, saya borong Bakpia untuk teman-teman kantor!

Dari Bakpia Pathok 25, kita langsung menuju Gudeg Yu Djum yang didaerah Adisutjipto. Jadi biar lebih dekat menuju ke bandara. Dan wow gudeg nya enak sekali! Saya sangat suka dengan kreceknya meskipun cukup pedas. 

Kita sampai di bandara 2,5 jam lebih cepat sebelum take off. Tidak apa-apa deh, jadi lebih tenang hehe. 

Selama 3 hari 2 malam di Yogyakarta, saya sangat puas! Entah kenapa saya suka sekali suasana di sana. Karena masih sangat tradisional. Hanya saja, becak nya sudah banyak yang menggunakan mesin dan jika kita mau naik, selalu mematok harga mahal. Jadi selama di Yogyakarta, saya dan suami lebih banyak menggunakan Go Car. Selain lebih murah juga lebih praktis, hehe.

Oh iya, kalian juga bisa melihat rangkuman liburan saya di Youtube Channel, loh. 

Jangan lupa like, subscribe dan share di social media yah. Enjoy! ❤

Love,

Girl With An Attitude