Wednesday, August 22, 2018

4 Days in Yogyakarta

Hello guys!

Baru sadar, sudah cukup lama juga saya tidak update blog ini yah, hehe. Nah, jadi saya lagi ada cerita baru nih. Yaitu, weekend kemarin, saya dan Krishna ke Yogyakarta lagi untuk menghadiri acara keluarga dari pihak Krishna. Kali ini memang tidak terlalu banyak tempat yang kami kunjungi berdua saja. Karena rata-rata, ada beberapa tempat yang kami kunjungi serombongan keluarga ☺

Yang seru adalah, kami ke Yogyakarta naik kereta api! Iya, kereta api dengan perjalanan selama 8 jam. Wah ternyata seru sekali ya naik kereta api Argo Dwipangga. Karena kereta api nya bagus, bersih dan nyaman. Ditambah pemandangan yang kami lihat juga sangat indah. 



Tempat kursus dengan atap berwarna hijau didaerah Kebumen. 

Kami sampai di Yogyakarta pukul 16.00 WIB dan langsung melaju ke hotel tempat kami menginap dihari pertama, yaitu Greenhost Boutique Hotel yang terletak didaerah Prawirotaman. Berhubung saat kami ke sana satu hari sebelum hari kemerdekaan Indonesia, maka disepanjang perjalanan saya banyak menemukan beberapa pawai.

Kolam renang di Greenhost Boutique Hotel


Ternyata hotelnya sangat bagus! Konsep nya go green dan ada banyak sekali tanaman hidroponik. Saya suka sekali. Tapi saya lupa mengambil foto bagian kamarnya, haha.

Berhubung acara keluarga baru akan berlangsung keesokan harinya, maka dihari pertama kami di Yogya lebih santai. Alias hanya berdua saja bersama Krishna menikmati cemilan dan makan malam. 

Pertama kami mampir ke Cokelat Monggo (ini favorit banget!), karena Krishna ingin sekali makan coklat, hehe.  Nah, setelah kenyang menyantap yang manis-manis, kami langsung makan malam di Warung Bu Ageng yang memang tidak jauh dari situ.

Warung Bu Ageng ini sungguh ramai! Saya baca review nya, dan banyak yang mengatakan kalau menu andalannya adalah Nasi Paru Ketumbar. Oh ya, saat disana saya beruntung sekali, bisa langsung bertemu dengan suami Bu Ageng, yaitu Butet Kertaradjasa. Langsung saya minta foto bareng. Dan ternyata orangnya baik sekali, bahkan dia juga menyarankan kami agar memesan Nasi Paru Ketumbar tersebut. Dan, yang dimana ternyata sungguh enak!!!





Pesanan saya : Nasi Ayam Bakar Suir

Pesanan Krishna : Nasi Paru Ketumbar

Hari kedua, kami checked out dari Greenhost Boutique Hotel, dan segera melaju ke Royal Ambarrukmo Hotel untuk berkumpul dengan keluarga Krishna. Namun sebelumnya, kami mampir dulu nih ke restaurant milik salah satu blogger favorit saya, Claradevi. Restaurant nya bernama RM Demangan yang berada di jalan Demangan Baru (nanti saya akan buat blog terpisah mengenai tempat ini ya ☺).

Sampai di Hotel, langsung deh saya bertemu dengan adik-adik nya Krishna beserta keluarga yang lain.



RM Demangan


Nah, jadi kami merayakan ulang tahun Papa nya Krishna di malam hari pas ditanggal 17 Agustus. Acaranya seru dan menyenangkan sekali. Namun maaf ya saya tidak foto-foto, karena ini lebih bersifat pribadi ❤


Hari ketiga, di pagi hari kami pergi ke Museum Affandi yang letaknya tidak jauh dari Hotel. Wah, museum ini sungguh bagus dan menyimpan banyak sekali sejarah. 


HTM Rp 50.000,-




Jika diperhatikan, gedung museum Affandi ini berbentuk seperti pelepah daun pisang. Ternyata ada ceritanya, yaitu disaat Affandi dan adiknya masih kecil, mereka terkena cacar air. Nah daun pisang tersebut dijadikan sebagai alas untuk tidur. Karena dengan begitu sakit cacarnya tidak terasa sakit. Justru menjadi sejuk karena terkena daun pisang. Maka dari itu daun pisang menjadi suatu hal yang sangat istimewa bagi Affandi. 


Peralatan yang biasa digunakan untuk melukis

Ada sebuah cerita dibalik arti tulisan ini

Mobil favorit Affandi

Salah satu karya istri Affandi, yaitu Maryati.


Affandi meninggal di tahun 1990, disusul oleh istri pertama nya setahun kemudian. Makam Affandi dan Maryati berada di halaman museum tersebut. Terharu saya melihatnya, huhu.

Pokoknya tidak menyesal mampir ke museum ini. Karena selain bagus dan menyimpan banyak sejarah, saya merasa jadi semakin menghargai karya seniman Indonesia. 


Kamar Affandi yang biasa disebut rumah panggung

Di siang hari nya kami makan siang di Bale Raos, yaitu restauran yang berada dibelakang Kraton. Suasana nya klasik dan ningrat sekali. Namun untuk makanan, hmm biasa saja!




Tibalah saatnya kami harus kembali ke Jakarta dihari keempat. Kami naik kereta api Taksaka 51, yang suasanya juga sangat bersih seperti Argo Dwipangga.

Yogyakarta selalu menjadi salah satu kota favorit saya. Karena suasana yang masih sangat klasik dan menyimpan banyak sejarah. Semoga saya bisa kembali ke sana secepatnya. 



Memesan 2 gelas Cappucino dalam waktu 8 jam 

Buku "Sepotong Senja Untuk Pacarku"

Oh ya, kalian juga bisa liat vlog saya ya mengenai perjalanan Yogyakarta ini. Jangan lupa subcribe, like dan kasih comment ya. See ya in my next post!



Love,
Girl With An Attitude




















No comments: