Banyak yang bilang, semakin kita dewasa, semakin sedikit teman-teman kita. Karena dengan berjalannya waktu, pelan-pelan, satu persatu, teman-teman akan datang dan pergi silih berganti. Ada teman dan sahabat lama yang tetap bertahan, namun ada juga teman dan sahabat lama yang hilang, kemudian digantikan dengan yang baru. Perubahan itu akan selalu ada. Pasti.
Ada teman lama yang masih bisa dipantau dikarenakan kita masih 'berteman' melalui social media. Jarang sekali bertemu. Jarang sekali ngobrol satu sama lain. Namun ketika saling memberi comment pada social media, tiba-tiba terjadi pembicaraan sampai ke titik dimana ada pertanyaan atau sebuah ide. "Yuk ketemuan yuk. Ngopi-ngopi bareng?!". Lalu kemudian hening. Ide itu hanyalah isapan jempol. Halusinasi belaka yang tak kunjung terjadi. Omong kosong, kah?
Jadi sebenarnya kategori teman seperti apa sih yang bisa dijadikan sahabat? Apakah teman lama kah yang dapat diberi predikat sebagai seorang sahabat? Mungkin kah teman yang baru dikenal selama 2 atau 3 bulan, dapat dijadikan sahabat nantinya? Haruskah kita menutup mata untuk kemudian memilih mana teman kita yang baik dan dapat dijadikan sahabat? Teman yang tidak hanya sekedar memberi janji didalam social media.
Mungkin saat ini teman dan sahabat saya hanya bisa dihitung dengan 10 jari. Karena seperti yang saya bilang tadi, seiring dengan waktu, pertemanan dan persahabatan akan semakin terkikis dan menjadi minim. Meskipun saya cukup beruntung, bahwa mereka semua cukup baik terhadap saya.
Namun tidak ada salahnya jika saya mulai mencoba menutup mata dan memilih sendiri mana teman baru saya, yang semoga dapat dijadikan sahabat juga.
Love,
Girl With An Attitude
No comments:
Post a Comment