Sunday, July 10, 2011

Bad & Good movies


Film ini, luar biasa bagus efek nya. Benar-benar persis seperti didalam games. Sucker Punch sendiri bercerita mengenai seorang gadis bernama Baby Doll, yang mempunyai jiwa / pikiran yang sedikit terganggu karena trauma sering disiksa oleh ayah tirinya. Dia hidup didalam imajinasi nya sendiri. Terkadang saya agak bingung membedakan mana adegan saat dia sedang berimajinasi dan pada saat di kehidupan nyata. Namun itulah uniknya cerita ini. Karena membuat penonton jadi ikut masuk ke dalam daya khayal dia. Yang saya senang pada film ini adalah, saat adegan Baby Doll jika ingin menunjukkan aksi tari nya. Dia menutup mata, kemudian, masuklah dia kedalam imajinasi nya. Adegan tarian pertama yang ditunjukkan memakai lagu nya Bjork yang berjudul Army Of Me. Saya merinding melihatnya! Karena sangat cocok, dan feel nya dapat. Pada dasarnya film ini cukup membingungkan, dan akting para pemainnya tidak begitu istimewa. Tapi karena Zack Syner sang sutradara sudah berhasil menciptakan 'dunia imajinasi' yang sangat real, saya pun berhasil menikmati film ini sampai akhir.


Ingat film lama yang berjudul Single White Female ? Film The Roommate ini kurang lebih hampir sama ceritanya. Mengenai seorang gadis psycho bernama Rebecca, yang sangat terobsesi dan posesif terhadap teman sekamarnya, Sarah. Meskipun alur ceritanya sudah bisa ditebak dan terasa benar-benar seperti Single White Female, namun akting Leighton Meester di film ini menurut saya patut diacungi jempol. Tidak hanya bermodalkan wajah cantik dan body sexy, dia sangat wajar memerankan karakter gadis yang mempunyai jiwa terganggu. Sangat natural. Meskipun diakhir cerita digambarkan bahwa "jagoan yang menang, dan musuh yang kalah", namun sepanjang alur cerita cukup membuat tegang dan sedikit bertanya-tanya "kira-kira apa yang akan dilakukan si gadis psycho itu?". Cukup seru!


Jika bukan Rachel Bilson yang memerankan film Waiting For Forever ini, saya rasa saya tidak akan menonton film ini. Hehe. Padahal dulu saat saya melihat poster dan iklan film ini, saya berpikir bahwa film ini bagus dan tidak akan membosankan. Tapi ternyata, justru sebaliknya. Membosankan, lamban, dan standard. Bercerita mengenai seorang pria bernama Will, yang sangat jatuh cinta kepada teman masa kecilnya, Emma. Seumur hidupnya dia sangat mencintai, mengagumi, dan mengikuti Emma kemana pun dia pergi. Namun Will tidak berani mengungkapkan perasaannya. Alur ceritanya biasa. Dan saya bingung, sebenarnya apa sih yang Will inginkan? Sepanjang cerita, yang saya ingin hanya lah cepat melihat akhir dari film ini. Apakah happy or bad ending. Dan ternyata happy ending. Namun lagi-lagi menurut saya, cukup membosankan. Hehe. 


Beberapa bulan yang lalu, saat saya melihat iklan film Red Riding Hood , saya benar-benar ingin melihatnya. Harus harus harus pokoknya! Namun karena film ini tidak masuk ke Indonesia, maka saya pun mau tidak mau menunggu DVD nya yang sudah bagus kualitas nya. Saat menonton film ini, ada sedikit rasa kecewa sih. Yang pasti gambar dan efek nya bagus, namun akting Amanda Seyfried tidak begitu maksimal disini. Tidak seperti di film Chloe, Mama Mia! ataupun Dear John. Alur ceritanya lumayan bagus, dan di akhir cerita tidak disangka-sangka kalau ternyata yang menjadi big bad wolf nya adalah seseorang yang tidak kita pikirkan sebelumnya. Cukup seru. Pengambilan gambarnya juga cukup bagus. Suasana didalam film ini menggambarkan kota yang selalu gloomy dan mencekam, dan selalu turun salju. Ada beberapa angle yang indah menurut saya. Hampir seperti lukisan. Hmm, secara keseluruhan saya bilang film ini lumayan lah. Meskipun tidak bagus banget, namun cukup lah. Who's affraid of a big bad wolf, big bad wolf, big bad wolf? :)

No comments: