“Life is really simple,
but we insist on making it complicated.”
-Confucius-
Wednesday, April 24, 2013
Tuesday, April 23, 2013
Video of the week
Payung Teduh - Berdua Saja
"Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya"
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya"
A-Long the orphan kid
I also saw a book which has a story about a 6 years old kid from Guangxim China who got AIDS, and his an orphan!! His Mom died with AIDS in 2008, and in 2010 his Dad also died with AIDS. He lives alone and struggle for his life.
If you really wanna know about his story, please read this article that I copied from China Smack :
In your childhood, what were you doing? Begging daddy to buy a
toy, being pressed by mommy to learn a foreign language, taking the
pocket change that grandma secretly gave you, sharing the bubblegum you
just bought with your friends… When you couldn’t get what you wanted,
did you sigh like a little adult: “It sucks being a child!” However,
A-Long wouldn’t. By himself, he washes his laundry and makes his meals.
Alone, he feeds the chickens and raises the dog. Alone, he studies and
learns to read. Alone, he goes to sleep. A-Long never feels it sucks
being himself, even though he is only 6-years-old this year
A one person “home”
Niuchepin Village at the foot of
Liuzhou City’s Malu Mountain is a village built on the mountain, the
cement road beginning at the foot of the mountain and spreading upward,
both sides lined with buildings. The further up the mountain you go,
the narrower the road becomes, and the scale of the buildings too become
smaller. Halfway up the mountain, all that is left is a dusty mud road,
with weeds all around. At the end of the road are 3 casually built
single story cement block cottages that don’t even have windows.
November 2, accompanied by a staff worker of the village committee, this
reporter saw the scene at the top [end of this road].
This here is 6-year-old A-Long’s home, a one person “home”.
Amongst them, one stand-alone small building, owing to having a
“stove” made of several piled up cement block blocks and a ceramic bed
pan installed as a “toilet” and thus its “facilities” were relatively
complete, was A-long’s “bedroom”. For the other two connected buildings,
dilapidated wooden doors symbolically them away, though there were no
locks. As it is understood, A-Long once lived in one of those [two]
buildings, but because his father passed away there, no one has gone
near those two buildings since. A-Long himself has not entered them
again, only often walking back and forth in front of the door. “Is it
because you feel your dad is still inside sleeping?” A-Long did not
reply, hesitating for a moment before running away.
In front of the small building is a
very large open area. It is the main area A-Long spends most of his
time normally, and the one thing that he does the most is embracing the
dog he calls “Lao Hei” ["Old Black", maybe like "Blackie"],
staring blankly at the road that leads to the outside world. After his
father passed away, A-Long has yet to go down the mountain again.
Seeing an uncle and auntie [not
related, often simply means an older man and woman] he recognizes from
far away, A-Long appears very happy. The village committee’s staff
worker takes out a box of cookies/crackers and bananas, very naturally
places them in the room, and warns A-Long not to eat the cookies as a
meal, this obviously not being the first time giving A-Long something.
Hearing what uncle said, A-Long adorably nodded his head, and grinned.
Out Of Mind
Yesterday, I went to Gramedia just to see a couple of books which I think it's good. Then I saw this novel, which was made for kids (around 10 and up). The named is Out Of Mind, and the story is about :
Eleven-year-old Melody has a photographic memory. Her head is like a
video camera that is always recording. Always. And there's no delete
button. She's the smartest kid in her whole school—but no one knows it.
Most people--her teachers and doctors included--don't think she's
capable of learning, and up until recently her school days consisted of
listening to the same preschool-level alphabet lessons again and again
and again. If only she could speak up, if only she could tell people
what she thinks and knows . . . but she can't, because Melody can't
talk. She can't walk. She can't write.
Being stuck inside her head is making Melody go out of her mind--that is, until she discovers something that will allow her to speak for the first time ever. At last Melody has a voice . . . but not everyone around her is ready to hear it.
Being stuck inside her head is making Melody go out of her mind--that is, until she discovers something that will allow her to speak for the first time ever. At last Melody has a voice . . . but not everyone around her is ready to hear it.
The book trailer :
Monday, April 22, 2013
I want Ukulele
Lately I really wanna buy Ukulele and play it. I think Ukulele is one of the small instrument I have known. It's like a baby guitar. And the sound is also beautiful.
I don't really know about Ukulele and how to play it. So that's why I want to learn.
The ukulele (pron.: /ˌjuːkəˈleɪliː/, yoo-ka-LAY-lee, from Hawaiian: ʻukulele [ˈʔukuˈlɛlɛ], OO-KOO-le-le)[1] sometimes abbreviated to uke, is a member of the guitar family of instruments; it generally employs four nylon or gut strings or four courses of strings.[2]
The ukulele originated in the 19th century as a Hawaiian interpretation of the machete,[3] a small guitar-like instrument related to the cavaquinho, braguinha and the rajao, taken to Hawaii by Portuguese immigrants. It gained great popularity elsewhere in the United States during the early 20th century, and from there spread internationally.
The tone and volume of the instrument varies with size and
construction. Ukuleles commonly come in four sizes: soprano, concert,
tenor, and baritone. (from Google)
Monday, April 15, 2013
Karena Cinta
Singapore, Juni 2009
Dear
Anya,
Apa
kabar kamu di Jakarta sana? Ternyata sudah hampir 2 tahun kita tidak bertemu.
Entah kenapa, belakangan ini aku sangat merindukanmu. Membayangkan wajahmu yang
lugu dan menggemaskan. Rambutmu yang berponi. Mata mu yang mempunyai tatapan
seperti bayi. Kulitmu yang putih dan berbulu halus. Sepertinya aku sangat ingin
memelukmu saat ini. Mendengar cerita-cerita mu yang seru. Dan melihat caramu
bercerita yang sangat menggebu-gebu. Membuatku semakin ingin mendekapmu dalam
pelukku.
Jadi
teringat masa lalu kita dulu. Saat kita berdua masih pacaran, dan saat itu kita
selalu seiya sekata. Masa-masa indah bersama kamu. Tapi ya sudahlah, itu semua
sudah berlalu. Aku berharap sekarang ini kamu baik-baik saja. Dan akan selalu
baik-baik saja.
With
Love,
Daniel
Kemudian
Anya hanya menangis membaca isi email dari Daniel yang juga dibaca oleh
sahabatnya, Dita. Ingin sekali rasanya Anya membalas email dari lelaki yang
sangat dicintainya itu. Namun Anya tidak bisa. Sangat tidak bisa! Lalu dia
menyuruh Dita untuk menghapus email tersebut. Dita pun menekan tombol delete.
Dalam sekejap email dari Daniel pun terhapus.
Singapore, Juni 2009
Dear Anya,
Aku
harap kamu baik-baik saja. Kok email ku tidak kamu balas? Sedang sibukkah? Atau
memang belum dibaca? Aku harap kamu sudah membacanya, dan akan segera
membalasnya. Aku hanya ingin tau kabar dari kamu. Itu saja. Please reply yah…
With
Love,
Daniel
Dita
membacakan email kedua dari Daniel
kepada Anya. Dan Anya kembali menangis, kemudian berteriak “Aku tidak baik-baik
saja Daniel. Seandainya kamu tau itu!”
Bulan
Juni pun berganti bulan Juli. Tidak ada tanda-tanda satupun balasan email dari
Anya. Daniel pun gelisah. Cemas. Dan bertanya-tanya. “Mengapa Anya tidak
membalasnya? Apakah yang sedang terjadi terhadap dirinya? Apakah dia baik-baik
saja? Atau dia memang sudah melupakan ku, sehingga email-email dariku tidak di
gubrisnya?” Puluhan pertanyaan terbersit dalam pikiran Daniel. Daniel mencoba
mencari tahu. Menanyakan keadaan Anya kepada teman-teman terdekatnya. Namun
mereka pun juga tidak tau. Jika pun tau, mereka lebih memilih menutup mulut.
Tidak mau menceritakan apa-apa tentang Anya kepada Daniel.
Singapore, Juli 2009
Dear
Anya,
Please
Anya, beritahu aku kabar tentangmu. Aku hanya ingin tau tentang keadaanmu. Itu
saja!
Aku
mohon, jangan marah padaku.
With
Love,
Daniel
Tanpa
Dita membacakan email Daniel yang baru itu kepada Anya, Anya sudah menyuruh
Dita untuk menghapusnya. Delete! Dan email Daniel pun terhapus.
Sekitar
2 tahun yang lalu, Anya dan Daniel adalah sepasang kekasih. Anya wanita yang
sangat menyenangkan, pintar, manja dan sangat pintar memasak. Sementara Daniel
adalah pria berwajah ganteng, berwibawa namun humoris, dan selalu bisa membuat
Anya tertawa.
Semua
orang bilang bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi. Selalu
terlihat saling menyayangi, penuh perhatian satu sama lain, dan mempunyai
banyak persamaan. Hari-hari mereka jalani dengan bersama penuh cinta. Bahkan
mereka sudah berandai-andai akan segera menikah.
Tapi
angan-angan tinggal lah angan-angan. Karena Daniel berpaling ke lain hati. Dia
bertemu dengan seorang wanita yang lebih cantik dan pintar. Itu membuat Daniel
menjadi terbagi cinta nya. Awal nya Daniel masih bisa bertahan dengan Anya.
Namun pelan-pelan, hati nya pun tidak bisa berbohong. Dia mulai hilang rasa
dengan Anya. Dan semakin ada rasa dengan wanita baru nya. Anya dan Daniel pun
putus! Anya sangat sakit hatinya, tidak menyangka Daniel yang begitu baik dan
sayang padanya, berubah menjadi lelaki yang bajingan karena telah menduakan
cinta nya. Anya pun sangat membenci Daniel! Daniel pun mengerti itu. Maka
mereka pun menjauh. Akhirnya Daniel tidak menolak ajakan wanita itu untuk
tinggal dan mencari kerja di Singapura.
Dua
tahun pun berlalu. Daniel sudah tidak bersama wanitanya. Karena ternyata
didalam lubuk hati Daniel yang terdalam, dia masih sangat mencintai Anya. Maka
dari itu lah Daniel mulai sering berkirim email ke Anya. Berharap Anya
baik-baik saja, dan tidak membenci dirinya. Namun setelah beberapa email yang
telah dikirimkan, tak satupun yang dibalas oleh Anya. Dan Daniel pun menulis
email lagi untuk terakhir kalinya pada Anya :
Singapore, Juli 2009
Dear
Anya,
Baiklah
kalau begitu, aku rasa kamu masih sangat membenci aku. Aku hanya ingin kamu
tau, bahwa aku masih SANGAT MENCINTAIMU!!! Aku sangat rindu denganmu.
Belakangan ini, hanya kamu yang ada di pikiranku. Kamu membuat ku gila! Asal
kamu tau Anya, aku telah putus dengan wanita itu. Karena dia tau, bahwa aku
masih sangat mencintaimu. Saking cintanya aku padamu, aku rela melakukan hal
gila. Aku telah memotong kaki kananku sendiri!!! Dengan sebuah pisau besar.
Sehingga aku pincang. Ini sengaja aku lakukan, agar aku tidak bisa berjalan.
Agar aku tidak bisa menghampiri mu ke Jakarta sana. Karena aku tau kamu masih
sangat benci sama aku.
Jika
kamu memang betul-betul tidak mau berhubungan dengan ku lagi, ya sudahlah aku
terima. Ini memang karma ku. Tapi aku hanya ingin kamu tau, itu saja.
Terima
kasih Anya atas segalanya.
With
love,
Daniel
Sehari
setelah nya, Danile mendapatkan balasan email dari Anya. Dan Daniel pun
membacanya :
Dear
Daniel,
Ini
Dita, temannya Anya. Hanya ingin bilang, bahwa email-email dari mu sudah Anya
baca semua. Dia mengerti dan dia menangis tiap kali membacanya. Maaf seribu
maaf Anya tidak bisa membalas semua email mu. Karena tidak beda jauh denganmu
Daniel, Anya juga melakukan hal gila. Dia memotong hampir seluruh jari
tangannya sejak setahun lalu. Itu dia lakukan agar dia tidak bisa menulis
email, menelpon atau mengetik sms untuk mu. Karena pada dasarnya dia masih
sangat mencintaimu. Tapi dia menahan diri untuk tidak menghubungi mu. Dan saat
ini pun dia menangis, karena menyesal dengan apa yang telah di lakukan.
Dia
hanya ingin kamu tau, bahwa dia juga masih sangat mencintaimu, Daniel.
Regards,
Dita.
Daniel
pun tercengang membacanya. Pantas selama ini Anya tidak pernah membalas email
dan menghubunginya. Karena dia telah memotong jari -jarinya sendiri. Saat itu
juga Daniel sangat ingin segera pergi menemui Anya ke Jakarta. Daniel nekat
akan pergi dengan keadaan pincang. Dia berpikir, kenapa tidak dari dulu saja
dia melakukan ini? Karena Daniel merasa bahwa cinta mereka berdua memang sangat
kuat. Mereka melakukan hal yang sangat gila hanya karena cinta! Kini mereka
sama-sama cacat…hanya karena cinta! “ Tunggu aku di Jakarta Anya, aku akan
segera menemuimu” ujarnya.
Monday, April 8, 2013
Penjara
Kali ini saya ingin membahas beberapa penjara yang cukup terkenal pada masa nya. Dan masing-masing dari penjara tersebut, mempunyai kisah yang beraneka ragam. Saya mendapatkan cerita mengenai beberapa penjara ini saat sedang membaca majalah Tempo.
1. Alcatraz
Siapa yang tidak tahu mengenai penjara yang terkenal mempunyai tahanan-tahanan yang superb jahat ini! Konon, penjara yang lokasinya terletak di Teluk San Fransisco, Amerika Serikat ini pernah mempunyai 36 tahanan yang mencoba melarikan diri sebanyak14 kali (23 tertangkap, 8 terbunuh salam pelarian dan 5 hilang karena diduga tenggelam ditengah lautan). Tahanan yang namanya cukup terkenal diantara nya Al Capone dan Machine Gun Kelly. Saat ini Alcatraz menjadi tempat wisatawan bagi turis-turis yang berkunjung ke sana. Dan pasti aura spooky masih sangat terasa disana.
2. Carandiru
Penjara ini terletak di Sao Paulo, Brasil. Cerita yang cukup dikenal adalah, pada tahun 1992, terjadi keributan alias baku hantam. Sebanyak 111 tahanan tewas disana karena dibunuh oleh polisi militer. Sebagai pertanggung jawaban, sang Kolonel Ubiratan Guimaraes, dihukum penjara selama 632 tahun, alias seumur hidup. Yup, siapa juga orang yang dapat bertahan hidup selama ratusan tahun lamanya. Hehe.
3. Chateau d'lf
Penjara yang sangat terkenal di Eropa ini, terletak di Pulau kecil di teluk Marseille, Paris. Konon di penjara ini tidak pernah ada tahanan yang berhasil melarikan diri. Mengapa penjara ini seketika bisa dikenal? Karena penulis Alexandre Dumas pernah menulis novel berjudul 'The Count Of Monte Cristo', yang terang-terangan membahas mengenai seluk beluk penjara tersebut. Pada tahun 1890 , penjara ini pun dirubah menjadi tempat wisata.
4. Devil's Island
Terletak di Pantai Selatan Amerika, Perairan French Guinea, Perancis. Sebagian besar dari 80 ribu tahanan disini meninggal, namun sempat terjadi pelarian yang berhasil dari dua orang buronan, yaitu Henti Charriere dan Sylvain pada tahun 1933. Kemudian pada tahun 1968, mereka berdua menulis buku yang menceritakan kisah selama mereka di penjara dan bagaimana mereka dapat berhasil kabur dari penjara tersebut, buku nya berjudul Papillon.
Pada tahun 1757, Giacomo Casanova sang playboy yang terkenal, berhasil melarikan diri dari penjara di Venesia, Itali. Dan pada tahun 1941, tentara Polandia yang bernama Slavomir Rawicz dan enam orang rekannya berhasil melarikan diri dari penjara di Siberia. Selama dua tahun mereka berjalan lebih dari 6.437 kilometer. Melintasi Gurun Gobi dan pegunungan Himalaya, sampai akhirnya tiba di India. Wew, perjalanan yang sangat panjang!
Setelah saya membaca mengenai beberapa penjara ini, saya ngobrol dengan Papa saya. Ternyata tanpa disangka, pada sekitar tahun 1945, atau tepatnya tidak lama setelah Indonesia merdeka, Papa saya yang pada saat itu berumur 6 tahun, bersama Ayah, Ibu dan beberapa kakak adik nya, pernah tinggal dilingkungan penjara di daerah Tebing Tinggi, Medan. Hal ini disebabkan karena pada saat itu Ayah dari Papa saya (Kakek saya), sedang menjadi Sekretaris Residense. Yang menyebabkan mereka harus sering berpindah tempat ke tempat lain. Karena pada saat itu mereka belum mendapatkan tempat tinggal yang memadai, mereka pun tinggal di lingkungan penjara, bersama dengan beberapa pegawai yang bekerja di penjara tersebut. Hampir setahun lama nya mereka tinggal disana, sampai akhirnya harus pindah ke tujuan berikutnya. Lengkap dengan mobil bak seadanya. Dan saat itu Kakek saya selalu menyediakan beberapa kotak rokok yang guna nya dibagikan ke beberapa tentara atau penjaga yang patroli pada malam hari. Dikarenakan pada saat itu suasana masih terasa belum begitu aman, dan masih tetap belum bisa membedakan mana yang lawan dan mana yang kawan. Pengalaman saat kecil yang sangat berarti bagi Papa saya tuh pastinya :)
Duo
Belakangan saya sedang terfikir untuk menulis mengenai duo band yang beranggotakan satu lelaki dan satu perempuan. Ada beberapa band yang menurut saya cukup bagus untuk dijadikan duo. Meskipun saya tidak mengikuti album mereka sepenuhnya, namun setidaknya menurut saya musik mereka sangat enak untuk dinikmati.
She & Him
Duo yang mengusung nama She & Him ini, beranggotakan perempuan cantik dan berbakat, Zooey Deschanel (artis yang cukup bagus aktingnya) yang menjadi vokalis dan sesekali bermain gitar, piano atau ukulele, dan M. Ward yang bermain gitar sekaligus sang produser album mereka. Band yang terbentuk pada tahun 2008 ini sudah mempunyai 3 buah album (namun saya tidak mengikuti semua album mereka). Aliran musik mereka cenderung Indie pop, folks dan sedikit country. Dengan nada suara Zooey yang unik dan terdengar seperti orang yang agak sedikit malas-malasan bernyanyi, namun mereka cukup bagus menciptakan musik. Mereka mempunyai chemistry yang cukup baik dalam menampilkannya. Mereka pernah melakukan cover ulang lagu-lagu Natal seperti "Have Yourself A Merry Little Christmas" dan "Rockin' Around The Christmas Tree", yang menurut saya cukup beda dibawakannya. Dibawakan dengan musik khas mereka yang riang namun sangat 'folks'. Lagu favorit dari mereka adalah In The Sun. Saya suka musik, lirik dan juga video klipnya. Plus gaya Zooey yang sedikit vintage namun tetap cute.
Scarlett Johansson & Pete Yorn
Album Break Up merupakan album mereka yang mempunyai lagu andalan Relator dan Someday. Lagu mereka bisa dibilang pop, folk dan sedikit alternative. Disini Scarlett bertindak sebagai vokalis (meskipun awalnya saya ragu apakah suara dia bagus. Namun ternyata cukup bagus). Dan sang gitaris, piano sekaligus memainkan beberapa alat musik dipegang oleh Pete Yorn. Dulu saya pikir mereka berdua berpacaran, karena body language mereka sangat mesra dan tampak seperti pasangan. Suara Scralett yang sedikit sengau dan alto, cukup memberikan kesan classic dan sexy. Plus ditunjang gayanya yang memang sexy dan sedikit menggoda. Saya sempat melihat video live mereka membawakan lagu Someday, dan menurut saya vokal Scarlett cukup konstan. Meskipun dia tidak memegang alat musik, namun setidaknya dia mempunyai karakter yang terbentuk pada olah vokalnya. Pete Yorn juga mempunyai suara yang cukup bagus, sehingga duet mereka dilagu Relator, memberikan perpaduan suara yang sangat indah untuk dinikmati. Begitu juga video klip mereka yang sedikit classic dengan warna sephia.
Merriment
Saya baru saja menemukan band ini sekitar beberapa bulan yang lalu. Awalnya karena saya suka dengan band Sucre. Ternyata duo Merriment tersebut merupakan adik-adik dari vokalisnya Sucre. Tidak heran mereka juga sangat berbakat. Merriment terbentuk sekitar 2 tahun lalu. Meskipun umur band ini masih sangat muda, namun pengalaman kedua kakak beradik ini jangan ditanya. Keduanya cukup sering ikut tour dengan kakak-kakak tertua mereka, yaitu Eisley dan Sucre. Dan mereka sering pula ikut membantu dalam bermain musik. Sehingga mereka sudah sangat terbiasa dengan suasana rekaman, panggung dan mengulik lagu. Suara Christie DuPree yang sangat merdu (persis seperti Stacy sang kakak) plus permainan gitar akustik dia, sangat seimbang dengan karakter sang kakak lelakinya, Collin. Album pertama mereka baru dirilis tahun 2012, dan menampilkan musik pop dan folks. Jika saya mendengar lagu Blessed Soul, saya merinding karena sangat indah. Video klipnya sedikit absurd, dengan tampilan sosok Christie yang cute namun gloomy. Saya sangat suka. Mereka juga mendaur ulang beberapa lagu Natal dengan gaya mereka sendiri, namun jujur saya belum sempat mendengarnya. Sepertinya duo ini memang tidak mengincar ketenaran ya, karena menurut saya mereka sangat simple untuk masuk ke dunia entertainment yang mewah bak kehidupan Hollywood. Kedua kakak beradik ini cukup dengan gaya sederhana mereka khas penduduk Texas, Amerika, dan membawakan musik yang sederhana pula namun berbobot.
Please see their videos and enjoy their songs! :)
Subscribe to:
Posts (Atom)