Kemarin sore saya mendapatkan berita duka cita. Ayah dari sahabat saya, Chiara telah meninggal dunia pada pukul 3 siang kemarin. Sebelumnya beliau sudah dirawat di RS Puri Cinere selama 2 hari. Kondisinya sempat kritis, namun membaik, kritis kembali, dan pada akhirnya benar-benar dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Saya ikut sedih. Karena saya kenal dengan beliau. Pria berusia 71 tahun itu masih sangat terlihat cuek dan "preman". Dengan kebiasaan merokoknya dan minum kopi hitam! Beliau memang termasuk cukup lama mengidap penyakit kanker otak, yang kemudian sudah menjalar sampai ke paru-paru nya. Dan selalu menyebabkan sesak nafas yang sakitnya tidak ketulungan. Yang saya sedih adalah, beliau terlihat sempat membaik dan memberikan harapan optimis kepada keluarganya. Namun takdir mengatakan lain. Konon banyak yang bilang, manusia yang "waktu dipanggilnya" sudah dekat, beberapa saat sebelumnya memang diberikan kondisi yang membaik. Seakan-akan memberikan kesempatan terhadap keluarganya "momen-momen" bahagia sebelum dipanggil oleh Nya. Banyak juga yang bilang, bahwa didunia ini, dimana ada kelahiran, pasti akan ada kematian. Satu nyawa lahir ke muka bumi, dan satu nyawa dipanggil menuju sang illahi. Ironis memang. Namun itulah hidup. Itulah takdir. Semuanya ditentukan oleh Nya. Kapan saja jika memang sudah waktunya. Kita manusia hanya bisa pasrah. Dan berharap semoga semuanya memang yang terbaik. Selamat jalan oom Emir, semoga arwah dan ibadahnya diterima dengan sangat baik di sisi Allah SWT. Amin.
No comments:
Post a Comment